Deeper Journey, Faith, Life

Arti Kata Miskin di Hadapan Allah

Fig 24 10 2018 23 40 26 1

Kata miskin yang dimaksud dalam ayat ini bukanlah miskin secara jasmani. Jika kita menggali dari bahasa aslinya kita akan menemukan 2 kata dalam bahasa inggris ‘The Contrite and mourners.’ Dua kata ini dapat diartikan lurus, ‘Perasaan patah hati karena dosa, menyesal yang dalam, orang yang berkabung.’ Dalam pengertian yang lebih aplikatif adalah 1. Seseorang yang menyesali akan perbuatan dosanya dan ingin melakukan perubahan hidup (metanoia), 2. Seseorang yang merasa tidak berdaya dan tidak punya apa-apa sehingga sangat membutuhkan Tuhan, 3. Seseorang yang memiliki kerendahan hati (humble) dan selalu merasa haus dan rindu akan Tuhan.

Ketika Yesus hadir ke dunia, situasi dunia dalam keadaan kacau. Setiap orang membutuhkan kelepasan dari penjajahan romawi yang begitu kuat, ingin mengalami kedamaian, ingin mengalami perubahan atas situasi yang sangat mencekam. Pada zaman herodes, hampir setiap hari ada orang yang digantung. Kekejaman Herodes telah menghantui setiap pikiran orang israel khususnya pada saat itu. Memang pada saat itu ekonomi tidak dalam keadaan baik. Penekanan Yesus kepada kata miskin bukanlah bermaksud untuk mengubah ekonomi pada saat itu.

Yesus ingin mengarahkan dan menyadarkan mereka kepada pada satu titik kesadaran bahwa mereka membutuhkan sesuatu lebih dari yang mereka sadari. Kebutuhan yang mengalahkan kebutuhan yang mereka pikirkan selama ini. Kebuthan yang paling penting pada saat itu adalah kebutuhan dan kerinduan akan Tuhan yang menjadi penentu dan penjawab atas segala persoalan yang mereka hadapi saat itu. Umat Israel pada saat itu terlalu mencondongkan pikiran dan hati mereka pada persoalan. Tuhan ingin mengubah fokus mereka dari masalah kepada Allah yang pemberi solusi atas setiap masalah. Tuhan ingin mengatakan bahwa yang lebih mereka butuhkan adalah Tuhan bukan jalan keluar dari masalah tersebut.

Kadang-kadang kita mengalami situasi seperti orang Israel pada saat itu. Karena masalah begitu banyak kita mulai beralih fokus. Seharusnya Tuhan yang menjadi fokus tetapi berubah ke masalah yang dialami. Ketika kita mulai fokus kepada masalah maka kita akan mengalami: kuatir. takut, serba ragu-ragu dan mudah marah/tersinggung. Masalah hanya akan membuat kita kuatir dan bimbang. Masalah hanya akan membuat kita kekurangan tenaga dan energi. Tetapi ketika kita fokus kepada Tuhan maka kita akan mengalami: a. kekuatan, b. keberanian untuk menghadapinya, c. obyektif dalam melihat masalah, d. memiliki iman yang kuat, e. bertumbuh pengharapan kepada Tuhan, f. Kerinduan yang kuat untuk selalu bersekutu dengan Tuhan, g. Memiliki hikmat Tuhan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Ketika kita selalu merindukan dan membutuhkan Tuhan, maka kita akan mengalami kekuatan demi kekuatan dalam menghadapi setiap masalah. Masalah pasti ada setiap hari. Tetapi jangan takut Tuhan pasti memberikan jalan keluar. Apapun masalah saudara serahkan kepada Tuhan maka Tuhan sendiri akan bertindak (Mzm 37:5).

Advertisements
Deeper Journey, Faith

12 Langkah Menghadapi Krisis

Dalam situasi krisis yang melanda Amerika bahkan dunia, tidak sedikit manusia telah kehilangan pekerjaan, rumah,…
Fig 20 08 2018 23 40 24 1
Life, Love & Relationship

Mengapa Pergi ke Gereja?

Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada editor salah satu surat kabar di inggris, seorang pria…
Fig 03 10 2018 06 28 11 1
Deeper Journey, Faith

Hadirat Tuhan

Kehidupan Kristen kita tidak bisa jauh dari hadirat Tuhan, sebab tanpa hadirat Tuhan kehidupan rohani…
Fig 24 10 2018 08 55 24 1