Deeper Journey, Faith

12 Langkah Menghadapi Krisis

Fig 20 08 2018 23 40 24 1

Dalam situasi krisis yang melanda Amerika bahkan dunia, tidak sedikit manusia telah kehilangan pekerjaan, rumah, keluarga bahkan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Disisi lain, tidak satupun seorang manusia yang tidak pernah mengalami krisis dalam hidupnya. Entahkah dia orang Percaya, Atheis, Tua, Muda, Kaya, Miskin, kulit Coklat, Hitam, Putih semua kita pernah melewati krisis itu dalam hidup ini.

Berbagai pandangan manusia juga berbeda-beda ketika mereka melewati atau memandang sebuah krisis, ada yg survive tapi ada juga yg gagal. Baik itu krisis keluarga, Pekerjaan, Kesehatan, Lingkungan, Ekonomi, pendeknya semua yang ada diatas muka bumi ini selama kita hidup, kita akan dan pernah melewati yang satu ini.

Saya ingin sharing dan mencoba membagi pengalaman ini, ketika melewati masa-masa krisis itu dalam hidup saya. Tidak semua mungkin kita setuju dengan pandangan dan langkah-langkah yg saya ambil ketika melewatinya. Tapi biarlah boleh menjadi berkat bagi kita, dan saya mengakui tidaklah mudah untuk kita mampu dan tetap kuat ketika melewati masa-masa krisis itu, saya menyadari kita masih manusia biasa yang oleh karena kasih karuniaNya sajalah kita tetap kuat. Salah satu kekuatan itu adalah lihatlah krisis itu sebagai proses dimana kita sedang memasuki satu keadaan yg lebih baik yg telah disediakan olehNya. Ya hanya melalui kaca mata rohani yaitu iman, kita akan mampu dan mengerti bahwa saat kita masuk pada masa krisis Tuhan sedang membawa kita kepada hal-hal yang baru.

Coba simak 12 langkah ini ketika kita melewati krisis itu:
Sebetulnya bahwa KRISIS itu normal saja. Ini penting menjadi bagian dalam prinsip hidup kita. Krisis itu adalah sebuah perubahan dari sebuah keadaan yg sekarang, kepada sebuah keadaan yang belum kita ketahui. Sebagaimana Krisis yg dilewati Bangsa Israel bukanlah mereka gagal ketika mereka menghadapi Firaun, tetapi mereka gagal ketika melewati sebuah perubahan dari kehidupan Tanah Mesir menuju kehidupan Tanah Perjanjian. Apa yang menjadi pola hidup mereka, bahwa mereka melihat krisis sebuah bencana yang membawa mereka kepada kematian di padang gurun. Saya percaya hal ini banyak terjadi dalam hidup kita.Tuhan tidak pernah rugi untuk memberikan tanah yg melimpah dengan susu dan madunya, tetapi masalahnya adalah kita tidak siap menerimanya ketika kita melewati sebuah perubahan dalam hidup kita, yaitu dari keadaan yang sudah kita sukai menuju keadaan yang belum kita ketahui. Ingat Roh Allah selalu bergerak dari keadaan yg comfortable zone menuju uncomfortable zone agar keadaan itu menjadi comfortable zone.

Lihatlah gaya hidup Yesus yang selalu mengampuni. Siapa yang harus diampuni? Yang pertama adalah diri kita sendiri, kenapa? Karena pada saat masa Krisis yg kita lewati, yg sering kita lakukan adalah menyalahkan diri kita sendiri, akibatnya kita terjerat kepada perangkap Iblis yaitu tidak dapat mengasihi atau mengampuni orang lain, sebab bila diri kita sendiri saja tidak dapat kita kasihi atau ampuni bagaimanakah kita dapat mengasihi dan mengampuni orang lain? FirmanNya katakan: Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri. Tahukah saudara, Tuhan membawa kita melewati krisis untuk mengubah Lifestyle kita, agar serupa dengan gaya Hidup Yesus.

Sadarlah bahwa Allah Bapa adalah sumber Kita. Siapapun yg hidup dalam dunia ini mereka harus sadar bahwa Tuhan lah sumber berkat itu. Satu hari ketika saya sedang menyiram tanaman dengan mempergunakan sebuah selang, saya merasakan Roh Tuhan bertanya: siapakah yang pertama kali menikmati air dari kran itu? Tanaman atau Selang? Saya jawab: Tanamannya Tuhan. Dan Tuhan menjawab: engkau salah, yg pertama kali menikmatinya adalah selang itu dan barulah tanamannya. Akulah Kran itu, Akulah sumber berkat itu. Jika engkau mau menjadi selangKu, Aku akan pakai untuk menyirami begitu banyaknya tanaman yg kering. Pernahkah kita berpikir bahwa Allah tidak hanya sumber berkat itu, tetapi Dia juga menyediakan segala macam, jenis, sifat, model, bahkan berkat yg tidak pernah kita minta, seperti yang Dia katakan: Mintalah Berkat bagi Orang yang Mengutuk kamu.

Pernahkah saudara minta jenis berkat ini? Wah luar biasa !! Kalau jujur sering kita hanya minta berkat jasmani, financial, kesehatan, karunia, talenta, pekerjaan dan mungkin daftarnya tak terhitung. Pada masa krisis sering kita salah mengerti kepada orang lain bahkan juga sebaliknya, kita disalah mengerti orang lain. Mintalah berkat bagi yang mengutuk kita, jenis berkat ini adalah berkat yang begitu mahal yang tidak dapat dinillai oleh apapun, kenapa? Sebab siapakah didunia ini yg memberikan berkat kepada seseorang pada saat orang yang menerima berkat itu mengutuki pemberi berkat?

Tetap Tenang dan Jangan Panik. Tidak sedikit anak2 Tuhan panik ketika Krisis itu tiba2 datang. ingatlah dengan tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. Suara yg tenang namun tegas terdengar ketika Yesus berkata “Calm down!!” kepada angin ribut juga kepada murid-muridNya yg begitu panik dan tidak tahu harus berbuat apa, pada saat perahu mereka hampir tenggelam dilanda angin ribut. Dalam versi English (CEV) dikatakan: Then He got up and ordered the wind and waves to calm down. And everything was calm. Ya, Yesus memberi “Order” kepada Angin dan Gelombang Laut untuk Calm down, Haleluya!! Kita perlu calm down ketika menghadapi krisis, kita perlu menyediakan waktu kita dan mulai mendengarkan suara Roh Allah yang akan berbicara “Tenanglah”. Dalam ketenangan justru kita akan lebih peka mendengar suara Allah. Bayangkan ketika kita ditengah2 keramaian akan sulit bagi kita mendengar seseorang yg sedang berbicara. Ketika Tuhan menciptakan kita, dikatakan bahwa kita itu seperti gambarNya. Kalau kita punya telinga, Tuhanpun punya telinga. Bila telingamu untuk mendengar bukankah telinga Allah jauh lebih peka dari telinga manusia? Tuhan bilang; Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang membentuk mata, masakan tidak memandang?

Pegang prinsip Kemahakuasaan dan Kedaulatan Allah. Semua yang bergerak dan tidak bergerak, segala sesuatu yg kita lihat maupun tidak, yang kita ketahui maupun tidak, ada dalam kontrol dan kedaulatan Tuhan. Betapa besarNya Tuhan kita itu, renungkan bahwa Bumi itu hanya seperti setitik air didalam sebuah timba, sebagaimana Yesaya katakan: Sesungguhnya, bangsa2 adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau2 tidak lebih dari abu halus beratnya. Tidak ada satupun yang jatuh keatas Bumi ini tanpa seijin Allah Bapa, daun-daun yang jatuh, ranting yang jatuh, dan Tuhan katakan: Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Ooaalaa dahsyatnya Engkau Tuhan….!!

Tuhan membedakan dan mengenal milik kepunyaanNya. Masa krisis adalah masa dan waktunya untuk Tuhan menyatakan perbedaan bagi mereka yang menjadi milik kepunyaanNya. Ya saudara, harus ada perbedaan siapa yg menjadi milik Tuhan atau bukan. Orang-orang yang mengenal dan yang dikenal oleh Allahnya, akan mengerti saat-saat mereka melewati krisis itu dalam hidup mereka. Firman Tuhan berkata: Tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. Ketika kita sadar bahwa krisis adalah alat Tuhan untuk menyatakan bahwa kita umat kepunyaanNya itu adalah sama dengan kita dibedakan dengan orang-orang dunia ini. Antara orang yang sungguh-sungguh dan yang tidak. Tuhan katakan: Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya. Semua orang dapat berkata kamipun beribadah, tetapi tidak semua yg beribadah itu menjadi pemenang ketika melewati krisis dalam hidupnya. Semua juga dapat berkata, kami adalah orang benar tetapi melalui krisis kita akan tahu apakah kita tetap bersandar pada Kebenaran atau tidak. Krisis yg dilewati Sadrakh, Mesakh dan Abednego bukan saja krisis antara tetap beribadah kepada Tuhan atau kepada allah lain. Tetapi mereka melewati satu keadaan antara mempertahankan atau menyerahkan keteguhan Iman mereka, krisis itu mencapai puncaknya ketika suara itu keluar dari kedalaman hatinya yg berkata: Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja. tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” Krisis adalah kesempatan bagi Allah untuk menyatakan siapa saya, siapa saudara dihadapan Tuhan dan Dunia.

Jaga pikiranmu untuk tidak membatasi Allah. karena pikiran kita sering membatasi Allah. Sebab itu arahkanlah pikiran kita kepada perkara2 Tuhan, perkara2 diatas, perkara2 tentang perbuatan2 yg telah dilakukanNya dalam hidupmu. Untuk kita bisa membedakan kehendakNya pada saat krisis adalah dengan memperbaharui pola pikir kita, Paulus ingatkan itu: Don’t be like the people of this world, but let God change the way you THINK. Then you will know how to do everything that is good and pleasing to Him. Bagaimana kita memperbaharui pikiran kita, Yesus katakan: Bukanlah kehendakKu, tetapi biarlah kehendakMu yang jadi. Di English ver (GW) dikatakan: However, You will must be done, not mine. Ijinkan Tuhan memperbaharui pikiran kita dengan mengijinkan dia menyelesaikan, memenuhi setiap ruangan dalam pikiran kita yg pada dasarnya adalah Let Him finished and must be done. Sehingga tidak ada lagi ruangan kosong dalam pikiran kita, karena semuanya telah dipenuhkan olehNya.

Is only Temporary. Ingatlah prinsip ini, untuk segala sesuatu yang ada dibawah kolong langit ini ada waktunya. Demikian dengan Krisis, itu hanya sementara, itu tidak selama2nya. Bila itu selama2nya sia2lah apa yang dikatakan Raja Salomo; Untuk segala SESUATU ada masanya, untuk apapun dibawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk menanam, ada waktu mencabut yang ditanam, ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa. Berarti ini adalah hukum yang ada dibawah kolong langit ini, bahwa segala sesuatu yang sedang kita lewati hanyalah temporary. Ada waktunya kita akan menuai, karena kita pernah menabur. Masa krisis adalah masa dimana kita sedang menunggu tuaian itu. Kita harus bersabar, seperti seorang petani yang menunggu apa yang dia telah tabur. Ada 2 musim hujan yang akan kita lewati ketika sedang menunggu tuaian; yaitu Hujan musim gugur dan hujan musim semi. Hujan musim gugur adalah waktu dimana kita menanggalkan semuanya, will kita, mind kita, ego kita, yang artinya semua yg menjadi kekuatan atau kemampuan kita seperti sifat musim (session) hujan yg membuat gugur semua daun2, demikianlah seluruh kekuatan daging kita dirontokan, agar kekuatan roh Allah saja yg nyata. Dan hujan musim semi sebelum Penuaian adalah saat tunas2 yg baru mulai tumbuh, saat sebelum buah muncul maka tunas2 baru yg keluar. Manusia Allah tidak akan nyata didalam kehidupan kita sebelum segala sesuatu dirontokkan. Tunas2 pekerjaan Manusia Allah itu pasti nyata sebelum Buah2 Roh itu siap Dituai. Masa Krisis yg kita lewati sangat menentukan, apakah kita akan menuai buah buah kemenangan atau tidak, itu sama dengan 2 musim hujan yang kita lewati. Tidak heran bila Rasul Paulus mengatakan, agar kita mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar sebab Masa krisis adalah juga karya keselamatan, dimana hidup kita yg temporary menerima yang Kekal itu dalam karya keselamatanNya.

Rendahkan diri kita utk menaati Allah, ingat kekuatan, kemampuan diri sendiri adalah buah2 dari kesombongan, percayalah bhw Alllah akan membela dan membenarkanmu. Raja Daud katakan: Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku, sebagai hakim yang adil Engkau duduk diatas takhta.

Jangan tawar hati, ini saya umpamakan seperti orang yang lidahnya tawar, sulit membedakan yang manis dan yg asam. Saya ingat waktu pernah terbaring di rumah sakit. Ketika Nurse menawarkan makan, dan saya mulai memakan makanan itu. Saya tidak merasakan apa2, karena lidah dan mulut saya tawar atau hambar. Ini disebabkan karena tubuh saya yg sedang sakit atau tdk stamina. Demikian dengan Hati kita jangan sampai tawar ketika melewati krisis, sebab itu hanya perubahan saja. Mungkin dari yang tadinya manis dan sekarang menjadi pahit. Sebetulnya kita bersyukur bila kita masih merasakan yg pahit, itu adalah tanda bahwa hati kita tidak tawar. Yesus katakan sesuatu yg tawar akan dibuang karena tidak berguna: kamu adalah garam dunia, jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan ? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Banyak anak2 Tuhan telah menjadi tawar hatinya, dan ketawaran hati membuahkan kekecewaan, dan ketika kita kecewa, kekecewaan itu akan membuahkan kecewa kepada diri sendiri, kepada orang lain dan terakhir kepada Tuhan. Ingatlah jagalah hatimu sebab dari sanalah memancar kehidupan.

Berkomunikasilah dengan orang yg saudara anggap dapat dipercaya. Ingat yang dapat dipercaya artinya tidak hanya bisa menyimpan rahasia, tetapi yang tidak bocor mulut. Murid2 Tuhan juga seringkali tidak dapat dipercaya Yesus, berulangkali Alkitab katakan Yesus mengingatkan murid2Nya agar menyimpan perkara itu, tapi toh akhirnya mereka tidak bisa menyimpannya. Dapat dipercaya artinya: Jerih Payah Seseorang Dalam Menjaga Kepercayaan Itu. Firman Tuhan katakan: Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yg baik dalam jerih payah mereka.

Bertindaklah berdasarkan prinsip Iman yaitu Pengharapan kepada Tuhan, melalui janji2Nya firmanNya. Peganglah perkataanNya, JanjiNya, seperti Pemazmur katakan: Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai Semua orang yang berharap kepada Tuhan.
Amin

Advertisements
Interests, Life, Music

JanjiMu Seperti Fajar

Perpaduan yang indah antar syair, melodi, dan harmoni musik dari sebuah lagu rohani mampu mengantarkan…
Fig 28 10 2018 22 46 28 1
Faith, What Matters

Pengorbanan itu Indah

Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga di mana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor…
Fig 26 08 2018 01 49 30 1
Life, Love & Relationship

Belajar dari Semut

Suatu hari Raja Daud mengajak Salomo anaknya utk menemaninya berjalan-jalan di taman istana. Setelah letih…
Fig 06 05 2019 05 53 30 1